Bulan ramadhan kali ini sungguh berbeda dengan bulan
ramadhan yang lalu. Bagi warga negara indonesia yang beragama islam melakukan
kewajiban untuk berpuasa. Namun ada yang berubah setelah virus corona datang.
Semua warga indonesia merasakan dampak dari virus corona di bulan ramadhan.
Wajib kita renungkan?
Semua aktivitas dilakukan di rumah membuat hobi membaca saya
meningkat. Bulan puasa digunakan untuk banyak hal berfaedah yang saya dapat. Seperti membaca novel tere liye.
Ada kutipan yang sinkron terhadap masalah yang sedang kita hadapi. Simak yuk.
Semaju apa pun teknologi di muka bumi, tidak ada yang bisa
mencegah kejadian alam. Tidak akan tahu apa yang akan terjadi besok lusa. Iklim
berubah-ubah, manusia membuat dan menyelesaikan masalah. Pada akhirnya kita
tidak bisa menyelamatkan semua orang. Tercantum dalam novel Hujan karya Tere
Liye yang baru saya baca.
Hal ini sama seperti terjadi masalah Covid 19 sekarang yang
sedang diselesaikan. Dan saya ikut merasakannya juga. Saya jadi berpikir bumi
semakin tua untuk dihuni. Biasanya kalau sudah tua pasti banyak masalah. Lalu
tahun berikutnya kejadian apalagi dari Allah SWT untuk kita. Apa saja yang
harus dilakukan manusia untuk menjaga bumi?
Kompleks banget kalau bicara tentang bumi. Oleh karena itu,
manusia dan lainnya wajib beribadah kepada Allah SWT, karena semua kehidupan
datang dari pencipta. Setelah itu? Manusia sebagai makhluk hidup istimewa yang
punya akal (dapat merusak atau menjaga bumi), pasti bisa memberi solusi yang
baik. Hasilnya bertahan hidup atau mati.
Perbedaan bulan puasa sekarang dengan puasa terdahulu?
Bulan puasa dahulu dengan puasa sekarang berbeda. Bulan puasa sekarang terdapat masalah covid 19 sehingga seluruh warga indonesia wajib menjalankan peraturan pemerintah agar masalah ini cepat selesai dan kembali ke aktivitas di luar rumah lebih baik lagi. Bulan puasa terdahulu masih bisa dilakukan seperti sholat tarawih, ngabuburit dan aktivitas bulan puasa lainnya. Sayang bulan puasa sekarang aktivitas dilakukan di dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.
No comments:
Post a Comment